Sabtu, 11 Januari 2020

A.PENGERTIAN KAPSUL







Sediaan kapsul merupakan partikel zat padat yang mempunyai ukuran 0,1-10.000ยต. Dalam ilmu farmasi, sediaan kapsul dapat diartikan sebagaai campuran homogen dua atau lebih bahan obat yang telah dihaluskan. 


Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV,Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut.  Umumnya cangkang kapsul terbuat dari gelatin tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.


B MACAM-MACAM KAPSUL




1. Berdasarkan bentuknya
Kapsul dalam sediaan farmasi dibedakan menjadi dua,yaitu:

a.kapsul keras(capsulae durae,hard capsul)

















b.kapsul lunak (capsulae molles, soft capsul)












2. Berdasarkan Ukuran
Ukuran kapsul menunjukkan ukuran volume dari kapsul dan dikenal 8 macam ukuran yang dinyatakan dalam nomer kode. 000 ialah ukuran terbesar dan 5 merupakan ukuran terkecil.
Ukuran kapsul             : 000 00 0 1 2 3 4 5                                                                         Untuk  hewan              : 10 11 12

    Ketepatan dan kecepatan memilih ukuran kapsul tergantung dari pengalaman. Biasanya dikerjakan secara eksprimental dan sebagai gambaran hubungan jumlah obat dengan ukuran kapsul dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 7-2. Ukuran Kapsul dan Daya Tampung

No Ukuran
Asetosal
(dalam gram)
Natrium bikarbonat
(dalam gram)
NBB
(dalam gram)
000
1
1,4
1,7
00
0,6
0,9
1,2
0
0,5
0,7
0,9
1
0,3
0,5
0,6
2
0,25
0,4
0,5
3
0,2
0,3
0,4
4
0,15
0,25
0,25
5
0,1
0,12
0,12


  Ketika menyiapkan resep kapsul,ukuran kapsul hendaknya dicatat untuk memudahkan bila diperlukan pembuatan ulang ,juga diperhatikan bila seseorang pasien mendapatkan dua macam resep kasul sekaligus, jangan diberikan kapsul dengan warna yang sama untuk menghindari kesalahan minum obat tersebut.



C. PERBEDAAN KAPSUL KERAS DAN LUNAK BERDASARKAN BAHAN PEMBUATANNYA DAN SIFATNYA



1. Kapsul Cangkang Keras
    Contoh: kapsul tetrasiklin, kapsul kloramfenikol dan kapsul sianokobalamin
   Bahan pembuat cangkang kapsul keras:
a.     Bahan utama bisa berupa gelatin, metilselulosa atau pati.
b.    Bila terbuat dari gelatin, komposisi pembuatnya adalah gelatin, air, dan gula.
c.     Pewarna.
d.    Bahan pengawet untuk mencegah timbulnya jamur pada cangkang kapsul.
2.  Kapsul Cangkang Lunak
    Contoh: kapsul minyak ikan dan kapsul vitamin
    Bahan pembuat cangkang kapsul lunak:
a.       Bahan utama gelatin.
b.      Gliserin, alkohol polivalen atau sorbitol sebagai bahan plastisasi.

Tabel 7-3.Perbedaan Kapsul Keras dan Kapsul Lunak
Kapsul Keras
Kapsul Lunak
Terdiri dari bagian tubuh dan tutup
Sudah menjadi satu kesatuan
Tersedia dalam bentuk kosong
Selalu sudah terisi
Isi biasanya padat, dapat juga cair
Isi biasanya cair, dapat juga padat
Cara pakai per oral
Bisa oral, vaginal,  rektal, topikal
Bentuk hanya satu macam
Bentuknya bermacam-macam


D.KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SEDIAAN KAPSUL



    1. Keuntungan Bentuk Sediaan  Kapsul
a.       Bentuk menarik dan praktis.
b.      Tidak berasa sehingga dapat menutupi rasa dan bau dari obat yang kurang enak.
c.       Mudah ditelan dan cepat hancur/larut di dalam perut sehingga bahan cepat segera diabsorbsi.
d.      Dokter dapat memberikan resep dengan kombinasi dari bermacam-macam bahan obat dengan dosis yang berbeda-beda menurut kebutuhan seorang pasien.
e.       Kapsul dapat diisi dengan cepat tanpa memerlukan bahan penolong seperti pada pembuatan pil atau tablet yang mungkin memengaruhi adsorbs bahan obatnya.
2. Kerugian Bentuk Sediaan Kapsul
a.       Tidak dapat digunakan untuk zat zat mudah menguap karena pori-pori cangkang tidak dapat  menahan penguapan.
b.      Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang higroskopis.
c.       Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang bereaksi dengan cangkang kapsul.
d.      Tidak dapat digunakan untuk balita.
e.       Tidak bisa dibagi(misal ⅟ kapsul).

E.CARA PENGISIAN KAPSUL


Kapsul yang dimaksudkan di sini adalah kapsul keras. Kapsul gelatin keras terdiri dari dua bagian, yaitu bagian dalam/induk (merupakan bagian yang lebih panjang dan biasa disebut badan kapsul) dan bagian luar/tutup. Kapsul demikian juga disebut Capsulae Operculatae dan kapsul bentuk ini diproduksi besar-besaran di pabrik dengan mesin otomatis umumnya ada lekuk khas pada bagian tutup dan induk agar bisa menutup dengan baik bila bila bagian induk agar bisa menutup dengan baik bila bagian induk dan tutup cangkangnya dilekatkan dan mencegah terbukanya cangkang kapsul yang telah diisi selama tahap transportasi dan penanganan.

Ada 3 macam cara pengisian kapsul,yaitu dengan tangan,alat bukan mesin,dan dengan alat mesin. 

1. Dengan Tangan
Merupakan cara yang paling sederhana,yaitu dengan menggunakan tangan dan tanpa bantuan alat lain. Cara ini sering dikerjakan di apotek untuk melayani resep dokter. Pada pengisian dengan cara ini sebaiknya menggunakan sarung tangan dan masker untuk mencegah alergi yang mungkin timbul karena obat tersebut. Untuk memasukkan obat dapat dilakukan dengan cara serbuk yang dibagi sesuai dengan jumlah kapsul yang diminta lalu tiap bagian serbuk dimasukkan kedalam badan kapsul dan ditutup.


2. Dengan Alat bukan Mesin
Alat yang dimaksud di sini adalah alat yang menggunakan tangan manusia. Dengan menggunakan alat ini akan didapatkan kapsul yang lebih seragam dan pengerjaannya dapat lebih cepat sebab sekali cetak dapat dihasilkan berpuluh-puluh kapsul. Alat ini terdiri  dari dua bagian yaitu bagian yang tetap dan bagian cara bergerak.
Cara penggunaannya adalah:

§  Kapsul dibuka dan badan kapsul dimasukkan ke dalam lubang dari bagian alat yang tidak bergerak.
§  Serbuk yang akan dimasukkan ke dalam kapsul dimasukkan/ditaburkan pada permukaan kemudian diratakan dengan kertas film.
§  Kapsul ditutup dengan cara demikian semua kapsul akan tertutup.










Gambar 7-4. Gambar alat pengisi kapsul manual

     3. Dengan Alat Mesin

Untuk menghemat tenaga ketika memproduksi kapsul secara besar-besaran dan untuk menjaga keseragaman dari kapsul tersebut,perlu digunakan alat yang serba otomatis mulai dari membuka, mengisi, sampai dengan menutup kapsul. Dengan cara ini dapat diproduksi kapsul dengan jumlah besar dan memerlukan tenaga sedikit serta keseragamannya jauh lebih terjamin.

F. CARA PENUTUPAN KAPSUL


     Penutupan kapsul yang berisi serbuk dapat dilakukan dengan beberapa cara,yaitu:
       1.  Cara biasa, yakni dengan menutupkan bagian tutup ke badan kapsul tanpa penambahan bahan perekat. 
           2.      Pemanasan langsung.
           3.      Menggunakan energi ultrasonik.
           4.      Pelekatan menggunakan cairan campuran air-alkohol

Untuk menutup kapsul yang berisi cairan perlu dilakukan cara khusus seperti disebutkan sebelumnya. Cara paling sederhana ialah dengan menambahkan bahan perekat agar isinya tidak keluar atau bocor. Caranya oleskan sedikit campuran air-alkohol pada tepi luar bagian badan kapsul, kemudian ditutup sambil diputar.

Untuk melihat adanya kebocoran kapsul diletakkan di atas kertas saring kemudian gerakkan ke depan dan ke belakang hingga menggelinding beberapa kali. Apabila terjadi kebocoran, kapsul tersebut akan meninggalkan noda pada kertas.

Di dalam pabrik besar, pengisian dilakukan dengan cara otomatis. Sebagai cairan penutup pada umumnya digunakan larutan gelatin yang diberi tambahan zat warna sehingga kapsul yang telah ditutup  akan kelihatan semacam pita berwarna. Warna ini dapat dipergunakan sebagai tanda pengenal dari suatu pabrik.

G. PENGISIAN CAIRAN KE DALAM KAPSUL KERAS


1. Zat Setengah Cair/Cairan Kental
Misalnya, ekstrak-ekstrak kental. Dalam jumlah kecil, jenis zat ini dapat dimasukkan ke dalam kapsul sebagai serbuk sesudah dikeringkan dengan bahan-bahan inert tetapi kalau jumlah banyak dan jika dikeringkan membutuhkan terlalu banyak bahan inert, solusinya adalah dengan membuat seperti masa pil dan dipotong-potong sebanyak yang diperlukan, baru kemudian dimasukkan ke dalam cangkang kapsul keras  dan direkatkan.

2. Cairan
Untuk cairan-cairan seperti minyak-minyak lemak dan cairan lain yang tidak bersifat melarutkan gelatin (bahan pembuat cangkang kapsul), cairan itu dapat langsung dimasukkan dengan pipet yang telah ditara. Setelah itu tutup, kapsul harus ditutup(diseal) supaya cairan yang ada di dalamnya tidak bocor atau keluar.

Untuk cairan-cairan seperti minyak menguap,kreosot atau alkohol yang akan bereaksi  dengan gelatin hingga rusak/meleleh, harus diencerkan terlebih dahulu dengan minyak lemak sampai kadarnya dibawah 40% sebelum dimasukkan ke dalam kapsul. Kapsul diletakkan dalam posisi berdiri pada sebuah kotak, kemudian cairan kita teteskan dengaan pipet yang sudah ditara dengan tegak lurus, setelah itu baru ditutup.

H. CARA MEMBERSIHKAN KAPSUL

Salah satu tujuan dari pemberian obat berbentuk kapsul adalah untuk menutupi rasa dan bau yang tidak enak dari bahan obat. Sesuai dengan tujuan tersebut, bagian luar dari kapsul harus bebas dari sisa bahan obat yang mungkin menempel pada dinding luar kapsul. Untuk itu kapsul perlu dibersihkan dahulu. Kapsul harus dalam keadaan bersih sebelum diserahkan pada pasien, terutama untuk kapsul yang dibuat dengan tangan.

Caranya membersihkan kapsul: letakkan kapsul di atas sepotong kain(linen, wol) kemudian digosok-gosokkan sampai bersih.

I. FAKTOR FAKTOR YANG MERUSAK CANGKANG KAPSUL



Cangkang kapsul dapat rusak jika kapsul tersebut:

1.      Mengandung Zat-Zat yang Mudah Mencair(Higroskopis)
Zat ini tidak hanya menyerap lembab udara tetapi juga akan menyerap air dari kapsul itu sendiri hingga menjadi rapuh dan mudah pecah. Proses ini dapat dihambat dengan penambahan laktosa atau amilum(bahan inert netral). Contoh zat-zat higroskopis adalah KI,Nal,NaNO , dan sebagainya.

2.      Mengandung Campuran Eutektikum
Eutektikum adalah kondisi ketika zat yang dicampur menjadi memiliki titik lebur lebih rendah daripada titik lebur semula. Kondisi ini menyebabkan kapsul rusak lembek. Contohnya zat yang mengalami eutektikum adalah campuran asetosal dengan heksamin atau kamfer dengan mentol. Hal ini dapat dihambat dengan mencampur masing-masing dengan bahan inert baru keduanya dicampur.

3.      Mengandung Minyak Menguap, Kreosot, dan Alkohol.

4.      Penyimpanan yang Salah
Di tempat lembab, cangkang menjadi lunak dan lenget serta sukar dibuka karena kapsul tersebut mengisap air dari udara yang lembab tersebut, sedangkan di tempat yang terlalu kering, kapsul akan kehilangan air sehingga menjadi rapuh dan mudah pecah.


J. SYARAT-SYARAT KAPSUL


1.      Keseragaman bobot (menurut FI EDISI III)
§  Kapsul berisi obat kering
§  Kapsul berisi obat cair atau pasta

2.      Waktu hancur
Uji waktu hancur digunakan untuk menguji kapsul keras maupun kapsul lunak. Waktu hancur ditentukan untuk mengetahui waktu yang diperlukan oleh kapsul tersebut untuk hancur menjadi butiran-butiran bebas yang tidak terikat oleh satu bentuk.

3.      Keseragaman ketersediaan
Terdiri dari keseragaman bobot untuk kapsul keras dan keseragaman kandungan untuk kapsul lunak.

4.      Uji disolusi
Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam masing-masing monografi. Persyaratan disolusi tidak berlaku untuk kapsul gelatin lunak, kecuali bila dinyatakan dalam masing-masing monografi.